Perusahaan pengembang game PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG yakni Krafton mengajukan tuntutan kepada beberapa perusahaan di antaranya Apple, Google, YouTube, SEA Ltd, Moco Studios Pvt Ltd, dan Garena Online Pvt Ltd atas pelanggaran hak cipta dalam game Free Fire dan Free Fire Max.
Pengajuan gugatan tersebut diwakili oleh penasihat hukum Krafton dan PUBG Santa Monica yaitu David P. Enzminger, Michael A. Tomasulo, Diana Hughes Leiden dari Winston & Strawn LLP asal Chicago, Amerika Serikat pada 10 Januari 2022.
“Penggugat Krafton adalah pengembang dan penerbit pemenang penghargaan dan video game berhak cipta yang sangat populer bernama PlayerUnknown’s Battlegrounds (‘Battlegrounds’ dan sekarang juga disebut sebagai ‘PUBG: Battlegrounds’, yaitu tersedia untuk dimainkan di personal computer (PC) dan konsol game seperti Sony PlayStation dan Microsoft Xbox. Krafton juga telah melisensikan game ini sebagai sebuah ‘app’ mobile,” tulis Krafton dalam gugatannya.
BACA JUGA:
- Belletron Era vs RRQ Mika, Akankah ‘Alien Hijau’ Kembali Menang atau ‘Sang Ratu’ Raih Kemenangan Perdananya?
- Spider-Man Hadir di Patch Terbaru PUBG Mobile Versi 1.8! Simak Ulasan Update-annya!
- Turnamen Pertama Major Dota 2 di Tahun 2022 Resmi Dibatalkan! Kesalahan Valve?
Adapun beberapa gugatan yang diajukan oleh Krafton mengenai ganti rugi atas hak cipta yang dianggap melanggar UU Hak Cipta Amerika Serikat. Menurut pihak penggugat, game PUBG adalah hak cipta sepenuhnya dari Krafton sejak tahun 2017 dengan pembaruan berkala beserta fitur tambahan, promosi melalui iklan, pengembangan produk dan keterlibatan interaktif lainnya.
Namun yang terjadi adalah Garena meniru game Krafton dengan menjualnya di negara Singapura. Permasalahan ini sempat diselesaikan oleh kedua belah pihak. Pada saat itu, Krafton tidka mengizinkan pihak Tergugat untuk menjual dan mendistribusikan game yang mirip dengan PUBG itu di wilayah Amerika Serikat.
Perusahaan Apple dan Google terlibat dalam gugatan yang diajukan oleh Krafton karena menjual game Battlegrounds versi mobile yang dikembangkan oleh Garena. Sebelumnya, nama game mobile tersebut adalah Free Fire: Battlegrounds. Kemudian diubah menjadi Free Fire.

Pada 28 September 2021, Garena secara terang-terangan merilis game Battlegrounds yang disebut Free Fire MAX. Menurut Krafton, aplikasi FF Max sepenuhnya berbeda namun secara aspek keduanya sama-sama meliputi game Battlegrounds baik secara individu maupun dalam kombinasi.
Perusahaan YouTube terlibat dalam gugatan yang diajukan oleh Krafton disebabkan karena terlibat dalam pelanggaran Battlegrounds. Menurut Krafton, YouTube pernah menjadi home based dalam Gameplay Free Fire Max. Hal ini seperti dianggap sebagai upaya dukungan perusahaan milik Google ini kepada Garena.
PUBG Santa Monica adalah anak perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan sepenuhnya milik perusahaan asal Korea Selatan yaitu Krafton. Seperti yang kita ketahui, Krafton adalah perusahaan pengembang game Battlegrounds.
Permasalahan Krafton dan Garena sebenarnya telah terjadi cukup lama sejak tahun 2017. Ketika PUBG telah hadir terlebih dahulu dan kemudian disusul oleh game Free Fire milik Garena. Keduanya pernah menyelesaikan masalah ini dan kemudian muncul masalah lagi karena Free Fire dianggap plagiat oleh pihak Krafton khususnya PUBG Santa Monica.