Kabar buruk datang dari game buatan DICE yaitu Battlefield 2042. Game terbitan Electronic Arts (EA) ini secara berkala menerima tuaian kritik negatif dan dirumorkan akan menjadi game free-to-play atau gratis seperti judul game yang tersedia di smartphone.
Informasi ini dibocorkan langsung oleh akun Leakster yakni Tom Henderson yang diketahui sebagai penulis lepas tentang dunia gaming. Melalui cuitannya, Tom mengatakan bahwa para pemain Battlefield 2042 mengeluhkan kekecewaannya kepada Electronic Arts.
Hal ini didukung juga dengan ulasan negatif di platform Steam sejak pertama kali game Battlefield 2042 diluncurkan pada 19 November 2021. Setidaknya hanya ada 31% dari 90.082 pengguna yang memberikan ulasan positif.
BACA JUGA:
- Lemon Comeback, Xinnn Rehat, Inilah Roster RRQ Hoshi untuk MPL ID Season 9
- Belletron dan GPX Jadi Wakil Indonesia di Kancah MWI 2022
- Taklukan GPX Basreng, Belletron Era Raih Juara Woman Star League Season 4
Sementara ada 69% mengungkapkan kekecewaannya kepada Battlefield 2042 dan mengkritik game yang satu ini. Dalam 30 hari terakhir, hanya ada 26% dari 10.819 ulasan positif kepada game terbitan Electronic Arts.
Berbagai masalah tampaknya mulai tampak dalam jumlah pemain. Populasi server menjadi perhatian lain dan menurut SteamCharts yang dikutip dari situs website gamesradar.com bahwa para penggemar Battlefield lebih banyak memainkan Battlefield 5 yang rilis tahun 2018 daripada game versi terbaru.
Salah satu pengguna Steam sekaligus pemain Battlefield 2042 mengatakan bahwa game dengan harga $ 130 adalah judul game yang terburuk yang pernah ia mainkan di dalam hidupnya. Ia berpikir bahwa dirinya tidak ingin ikut membenci seperti pemain lainnya. Tapi ia mulai sangat frustasi dengan game Battlefield 2042.
“Saya tidak ingin ikut-ikutan membenci seperti yang dilakukan banyak orang lain, tetapi saya sangat frustrasi dengan permainan ini pada saat ini,” tulis pemilik akun ǞrchiɆ asal New Zealand pada Senin, (27/12/2021).
“Ada begitu banyak masalah. Beberapa di antaranya dapat saya abaikan dan tidak membiarkan mereka merusak pengalaman saya, tetapi ada begitu banyak masalah pembobolan game yang sah terjadi. Ini kriminal bahwa ini dijual dengan harga penuh di negara bagian saat ini,” imbuhnya.
Ulasan buruk ini tentu saja memengaruhi jumlah pemain game Battlefield 2042. Tom sendiri mengaku bahwa ia membutuhkan waktu lebih banyak untuk menanggapi situasi yang tengah terjadi.
“Beri aku sedikit lebih banyak waktu untuk ini. Saya berkonsultasi dengan analis, pengacara, dan pengembang dan butuh sedikit waktu untuk menyatukannya. Saya ingin memberikan jawaban daripada pertanyaan,” ujar Tom pada Jumat, (21/1/2022) yang dikutip dari Twitter.
Game Battlefield 2042 saat ini dijual dengan harga Rp 659.000 untuk edisi standar. Sementara Battlefield 2042 Gold Edition dikenai harga Rp 1.039.000 dan Ultimate Edition dengan harga Rp 1.429.000.
Jika memang benar, Electronic Arts dan DICE mungkin akan menjadi Battlefield 2042 sebagai game free-to-play atau gratis. Akankah penggemar Battlefield terobati rasa kecewanya dengan keputusan Electronic Arts? Atau mungkin ini langkah yang kurang tepat untuk penerbit dan pengembang game?