T1 sukses menjaga asa mereka untuk bisa menggapai Aegis di The International 10 setelah mengalahkan sang juara TI 3, Alliance. Dua pemain Indonesia yang bermain untuk T1 sukses mengalahkan Alliance dengan skor 2-0 dalam Lower Bracket Round 2 yang menggunakan sistem Best of 3 (BO3).
Alliance yang sepertinya tidak memperhatikan bahwa T1 adalah tim yang sangat kuat ketika Lina dan Magnus dibiarkan bebas dari banning phase melakukan kesalahan kala draft pick. Alliance melepas Lina dan Magnus dan kesempatan itu tentunya diambil oleh T1 untuk menggaet kedua hero tersebut di game pertama.
Baca Juga:
- EA Sports dan FIFPRO Lakukan Perpanjangan Kontrak
- Riot Games Nonaktifkan Fitur Obrolan League of Legends 11.21
- Raih 24 Juta Pemain, Final Fantasy 14 Menjadi Serial Paling Menguntungkan dalam Sejarah Final Fantasy
Selain Lina dan Magnus, T1 juga memilih Wrath King sebagai Core Hero mereka, Dawnbreaker dan Bane sebagai Support. Terbukti, s4, LIMMP, dan Nikobaby sulit untuk membunuh satu hero dari T1. Reverse Polarity yang dimiliki Magnus juga menjadi momok yang mengerikan bagi tim Alliance sehingga 23savage yang menggunakan Wrath King semakin enak untuk membunuh hero-hero Alliance. Dengan hero-pool dan kemenangan di tiap lane menjadi kunci dari kemenangan T1 atas Alliance di game pertama.

Alliance harus berjuang maksimal di game kedua lantaran game ini menjadi ‘nyawa’ terakhir mereka untuk tetap bertahan di TI 10. ‘Kengerian’ Magnus dari Kuku dan Lina dari Karl membuat Alliance harus mem-ban hero tersebut di game kedua. Alliance memilih hero-hero yang memiliki crowd control seperti Tidehunter, Crystal Maiden, Void Spirit dan Medusa.
Menariknya, T1 memilih Treant Protector, Earthshaker, Ember Spirit dan Slark, sebuah hero bertipe agility yang untuk pertama kalinya hadir di TI 10. Tentunya, Slark akan menjadi Carry di tim T1.
Bukannya untung malah buntung. Itulah kata yang pas untuk menggambarkan Alliance. Medusa sulit untuk farming lantaran duet maut Kuku dan Xepher membuatnya sulit untuk mendapatkan gold. Ditambah lagi mudahnya Crystal Maiden dari fng untuk di kill menambah pundi-pundi gold kepada Kuku.
Snapfire dari Handsken dan Tidehunter dari s4 juga gagal untuk meredam Slark dari 23savage. Di sisi mid, Ember Spirit dari Karl sukses mengobrak-abrik Void Spirit dari LIMMP. Hal tersebut membuat T1 mendominasi dari pundi-pundi kill dan gold. Terbukti, dengan komposisi serta kemenangan di tiap lane, T1 sukses untuk meremukkan Alliance untuk kedua kalinya setelah sebelumnya di fase grup TI 10.

T1 tetap melaju di Lower Bracket dan akan melawan Vici Gaming/Evil Geniuses. Sedangkan, Alliance harus tersingkir dari TI 10 di peringkat ke-9-12 dan membawa $800,400.