Pencinta seri Total War tentu mengenal Fall of the Samurai, expansion dari Total War: Shogun 2 yang dirilis tahun 2012. Mengambil setting di era Bakumatsu, ekspansi ini mengisahkan tentang munculnya ancaman kekuatan militer barat di Jepang. Hal itu memaksa pemerintah untuk mengadopsi modernisasi dalam ketentaraan, yang mendapat tentangan dari faksi samurai. Kini, Creative Assembly selaku developer mengadaptasi expansion itu, menjadi standalone game berjudul Total War Saga: Fall of the Samurai.
Apa alasan yang mendasari terjadinya perubahan tersebut? Rupanya, Creative Assembly merasa kalau Fall of the Samurai, mewakili apa yang ingin mereka tampilkan dalam seri Total War Saga. Sekadar info, meski memiliki gameplay yang sama dengan Total War biasa, Saga lebih difokuskan pada satu momen penting dalam sejarah. Hal itu dibuktikan lewat game pertamanya yakni Total War Saga: Thrones of Britannia, mengisahkan tentang perebutan kekuasaan di British Isles.
Cerita dalam Fall of the Samurai mengambil setting waktu 300 tahun, setelah event dalam Total War: Shogun 2 berakhir. Ekspansi itu menambahkan sejumlah klan yang terbagi dalam dua faksi berbeda. Ada Aizu, Nagoaka, Jozai, Obama, dan Sendai yang mendukung Shogunate; sementara Satsuma, Choshu, Tosa, Saga, dan Tsu mendukung Imperial. Tidak hanya itu, tiga kekuatan barat yakni United States, France, serta Great Britain juga ditambahkan ke dalam permainan.
Total War Saga: Fall of the Samurai telah tersedia untuk PC, dan dapat kalian peroleh melalui Steam. Yang menarik, standalone game tersebut dijual dengan diskon sebesar 75% dari harga aslinya! Bagi yang sudah memiliki Total War: Shogun 2, kalian bisa mendapatkan semua DLC (kecuali Blood Pack) secara gratis.
Masih berkaitan dengan Total War Saga, nampaknya Trojan War bakal menjadi event yang diangkat dalam installment selanjutnya. Pasalnya, melalui situs Reddit, sejumlah gamer mendapati bahwa Creative Assembly telah mempatenkan judul Total War Saga: Troy. [Aseek]
