Di tengah peliknya permasalahan antara Rusia dan Ukraina, sejumlah penyelenggara turnamen esports di dunia memutuskan untuk menunda terlebih dahulu. Salah satunya adalah Valve yang menunda terlebih dahulu perhelatan Dota Pro Circuit (DPC) 2022 untuk regional Eastern Europe (EEU).
Pemberitahuan mengenai penundaan DPC 2022 EEU ini dikeluarkan oleh sang penyelenggara, yakni EPICENTER, melalui akun Twitter mereka. Dalam cuitannya, EPICENTER mengatakan bahwasanya Valve telah menyuruh mereka untuk menunda terlebih dahulu perhelatan DPC 2022 EEU lantaran konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
- Kalahkan G2 Esports di Final, FaZe Clan Sukses Raih Gelar IEM Katowice 2022
- Pokemon Scarlet dan Pokemon Violet Jadi Game Terbaru Keluaran Nintendo
- Baru Sehari Dirilis, Hero Terbaru di Dota 2, Primal Beast, Langsung Dapet Update
Kemungkinan besar, penundaan ini tidak hanya dikarenakan konflik Rusia-Ukraina saja, melainkan mayoritas tim dan pemain yang bertanding di DPC 2022 EEU ini berasal dari dua negara tersebut. Ditambah lagi, tim-tim seperti Team Spirit, Natus Vincere, bahkan sang veteran Dota 2, Danil ‘Dendi’ Ishutin, mengomentari permasalahan ini.
Dari 40 pemain yang berada di 8 tim DPC 2022 EEU Spring Tour, 23 pemainnya berasal dari Rusia, 10 pemain dari Ukraina, dan sisanya berasal dari negara-negara yang terkena dampak konflik. Bahkan, Team Spirit juga harus menggantikan Myroslav ‘Mira’ Kolpakov dengan Vladimir ‘RodjER’ Nikogosian untuk perhelatan GAMERS GALAXY: Invitational Series Dubai 2022.
Nantinya, EPICENTER akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai DPC 2022 EEU Spring Tour ini. Namun, melihat dari apa yang terjadi di dunia saat ini, kemungkinan besar semakin banyak turnamen esports yang ditunda perhelatannya.